Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mimpi Besar Kotabaru di Ujung Pulau: Stadion Megah dan KEK Mekarputih Didorong Lewat Lobi Rusli ke Gibran


JAKARTA - KALSELBABUSSALAM.COM

Bupati Kotabaru, H. Muhammad Rusli, menemui Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka di Jakarta pada Selasa, 3 Juni 2025. Pertemuan itu menjadi momentum penting bagi percepatan dua proyek strategis daerah: pembangunan Stadion “Kotabaru Hebat” dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekarputih.

Langkah Rusli ke ibu kota bukan kunjungan seremonial belaka. Ia membawa dua agenda besar yang dinilai dapat mengubah wajah Kotabaru dalam jangka panjang: infrastruktur olahraga berkelas dan kawasan industri baru. Stadion “Kotabaru Hebat” digagas bukan hanya sebagai simbol kebanggaan daerah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan atlet muda dan penggerak ekonomi kreatif berbasis olahraga.

“Kami ingin memberikan ruang dan fasilitas yang layak untuk anak-anak daerah agar bisa berkembang dan berprestasi,” kata Rusli usai audiensi dengan Gibran. Ia menegaskan pentingnya pembangunan stadion sebagai wujud komitmen daerah terhadap generasi muda.

Tak hanya itu, Rusli juga mengangkat potensi KEK Mekarputih sebagai kawasan strategis nasional. Lokasinya dinilai sangat prospektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi berskala besar ke Pulau Laut. Menurutnya, pengembangan KEK ini akan membuka ribuan lapangan kerja baru bagi warga Kotabaru.

“Alhamdulillah hari ini saya beraudiensi dengan Wapres RI Gibran untuk membahas pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mekarputih, Kabupaten Kotabaru. Ini langkah strategis mendukung visi-misi pembangunan daerah,” ujar Rusli.

Gibran, yang menyambut baik inisiatif tersebut, berjanji akan memberi dukungan sesuai dengan kewenangan pemerintah pusat. Ia menyatakan kesiapan untuk bersinergi dalam merealisasikan proyek-proyek vital di daerah, khususnya yang memberi dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal.

Langkah Rusli menjalin komunikasi langsung dengan pusat mencerminkan pendekatan diplomasi pembangunan yang agresif. Di tengah persaingan antar-daerah dalam menarik perhatian pusat, Kotabaru mencoba mencuri start dengan menunjukkan kesiapan infrastruktur dan proyeksi manfaat jangka panjang.


KEK Mekarputih menjadi taruhan utama. Dalam peta ekonomi Kalimantan Selatan, kawasan ini potensial menjadi penghubung baru logistik dan industri di wilayah selatan Kalimantan, apalagi jika disertai dukungan penuh dari pemerintah pusat dan percepatan regulasi.

Pertemuan Rusli dan Gibran bisa menjadi titik balik arah pembangunan Kotabaru. Jika terealisasi, Stadion “Kotabaru Hebat” dan KEK Mekarputih tak hanya memperkuat infrastruktur fisik, tetapi juga menyentuh aspek sosial-ekonomi warga. Kini bola ada di tangan pusat: akankah mimpi besar dari ujung pulau itu mendapat lampu hijau?.(Ainah)