Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sekda Kotabaru Resmi Buka Bahtsul Masail MUI: Solusi untuk Masalah Umat di Era Modern

 


KOTABARU-KALSELBABUSSALAM.COM: Kabupaten Kotabaru menjadi tuan rumah penyelenggaraan Bahtsul Masail yang melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan. Kegiatan yang berlangsung di Panggung Apung Saijaan, Siring Laut, ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kotabaru, Dr. H. Said Akhmad, M.M., pada Sabtu, 14 September 2024, bertepatan dengan 10 Rabiul Awal 1446 H.


Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum MUI Provinsi Kalimantan Selatan, H. Nasrullah, AR, S. Pdi, SH, M.M., beserta jajaran pengurus, serta sejumlah tokoh penting lainnya seperti Forkopimda, Ketua MUI se-Kalimantan Selatan, dan perwakilan pondok pesantren di Kotabaru. Hadir pula Ketua TP PKK, Hj. Fatma Idiana Sayed Jafar, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru.


Kegiatan Bahtsul Masail dimulai dengan pembacaan Maulid Habsyi dan ayat suci Al-Qur'an oleh H. Herman Prasetyo, S.Af., MM. Ketua panitia penyelenggara, Drs. H. Murdianto, M.Si., dalam laporannya menjelaskan bahwa forum ini bertujuan membahas fatwa dan himbauan yang akan menjadi keputusan bersama MUI Kalimantan Selatan.


"Bahtsul Masail ini merupakan wadah untuk merumuskan solusi atas berbagai masalah kontemporer, terutama yang terkait dengan fatwa dan himbauan yang nantinya akan menjadi hasil Ijtima MUI Kalimantan Selatan," ungkap Murdianto.


Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada MUI Provinsi Kalimantan Selatan yang telah mempercayakan Kotabaru sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan ini.


Sementara itu, Ketua Umum MUI, Dr. KH. Nasrullah, AR, S. Pd.i, SH, MH, menekankan peran MUI sebagai pelayan umat. "MUI harus selalu hadir melayani masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing," tegasnya. Ia berharap Bahtsul Masail kali ini dapat menghasilkan ide-ide inovatif yang dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan Kalimantan Selatan, termasuk isu-isu terkait lingkungan, sumber daya alam, dan sumber daya manusia.


Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kotabaru, Drs. H. Said Akhmad, M.M., yang membacakan pesan dari Bupati Kotabaru, menekankan pentingnya Bahtsul Masail dalam menemukan solusi untuk berbagai isu yang dihadapi Kotabaru. Hasil diskusi tersebut, menurutnya, dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam membuat kebijakan.


"Bahtsul Masail ini sangat penting karena mengedepankan musyawarah sebagai cara menyelesaikan berbagai persoalan, yang hasilnya dapat menjadi panduan dalam merumuskan kebijakan pemerintah," jelasnya.


Acara ini juga menjadi momen bersejarah dengan penandatanganan Prasasti Hibah Rumah Tahfidz Saijaan Kotabaru oleh Bupati H. Sayed Jafar, yang didampingi para tokoh penting seperti Ketua MUI Kabupaten Kotabaru, Sekda, dan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru.


Penutupan acara pembukaan diisi dengan tausiyah dari KH. Madian Noor, LC., anggota Majelis Pertimbangan MUI Provinsi Kalimantan Selatan. Bahtsul Masail ini diikuti oleh 26 peserta dari 13 kabupaten/kota, masing-masing diwakili oleh dua orang.(Ainah)