Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pelaihari: Kelangkaan dan Harga Melon Tinggi, Satpol PP Bertindak Cepat


Pelaihari - Kalselbabussalam.com

Meningkatnya laporan, pengaduan, serta keluhan dari warga mengenai sulitnya mendapatkan LPG 3 kg (melon) dengan harga wajar memicu reaksi cepat dari pihak berwenang. Harga melon di lingkungan Kecamatan Pelaihari dilaporkan mencapai Rp.30.000 hingga Rp.40.000, jauh di atas harga resmi yang ditetapkan.


Menanggapi kondisi ini, tim Satpol PP dan Damkar bergerak cepat memberikan himbauan langsung kepada warung-warung dan kios-kios yang menjual LPG 3 kg bersubsidi, agar tidak menjualnya langsung kepada masyarakat, Kamis (30/5).


Dalam wawancara Eksklusif dengan awak media, Kasatpol PP dan Damkar M. Kusri menegaskan, "Yang boleh menjual hanya pangkalan, dan pangkalan ini tahu siapa warga yang berhak menerima dan siapa yang tidak." tegasnya.


Menurutnya, jika LPG dijual di warung, siapapun bisa membelinya, termasuk mereka yang mampu secara ekonomi. "Pedagang akan tetap menjual kepada siapa saja yang membeli, walaupun orang kaya. Hal ini yang menyebabkan harga melon menjadi tidak wajar dan tinggi," tambahnya.


Langkah ini diambil guna menstabilkan harga dan memastikan LPG bersubsidi tepat sasaran. Kusri berharap para pedagang memperhatikan himbauan ini. Jika mereka masih menjual LPG bersubsidi secara langsung ke masyarakat, tindakan tegas akan diambil sesuai dengan aturan yang berlaku. Satpol PP berjanji akan terus memberikan himbauan dan melakukan pemantauan rutin.

(Ktg)