Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dukung Literasi Media, Aliansi Wartawan Saijaan Beri Pelatihan Dasar Jurnalistik


Aliansi Wartawan Saijaan (AWAS) Kotabaru mengadakan pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa dan masyarakat, Senin (28/10/2024), di Gedung Ratu Intan, Kotabaru. Kegiatan ini mengundang antusiasme peserta yang ingin memahami lebih dalam tentang dasar-dasar jurnalisme di era informasi yang begitu cepat. Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan pemerintah daerah, Forkopimda, dan berbagai instansi terkait, seperti PDAM Kotabaru dan Kantor Kementerian Agama Kotabaru.

Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotabaru, Gusti Abdul Wahid, yang mewakili Bupati Kotabaru. Kehadirannya menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan literasi media dan kemampuan jurnalistik masyarakat. “Ini adalah momen penting bagi kita semua untuk terus memperkuat pemahaman masyarakat terhadap peran media dan kemampuan menangkal informasi yang salah atau hoaks,” ujar Gusti Abdul Wahid dalam sambutannya.

Dalam laporan pembukaannya, Sekretaris Aliansi Wartawan Saijaan (AWAS) Kotabaru, Iwan Hardi, menyampaikan bahwa pelatihan ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga perusahaan dan tokoh masyarakat. "Kegiatan ini adalah hasil kerja sama yang solid antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat. Kami berterima kasih atas doa dan dukungan semua pihak yang memungkinkan pelaksanaan pelatihan ini," ungkapnya.

Pelatihan ini menghadirkan wartawan senior Imi Surya Putra sebagai narasumber utama. Dengan pengalaman luas di bidang jurnalistik, Imi diharapkan mampu memberikan pandangan kritis dan praktis tentang dunia media. Ketua AWAS Kotabaru, Ronal, menekankan bahwa organisasi ini memiliki peran vital dalam membina dan melayani masyarakat sesuai dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. "AWAS berkomitmen memberikan informasi yang benar, mendidik, dan berfungsi sebagai kontrol sosial. Pelatihan ini diharapkan memberi bekal bagi peserta untuk memahami esensi dan etika jurnalistik," ujar Ronal.

Ronal juga menekankan pentingnya pelatihan ini dalam mengasah kemampuan masyarakat untuk memverifikasi informasi. "Kami berharap para peserta bisa menjadi lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tak jelas kebenarannya. Di tengah arus informasi yang begitu deras, pemahaman dasar jurnalistik menjadi benteng penting dalam melawan hoaks," tambahnya.

Lebih jauh, pelatihan ini juga dianggap sebagai peluang bagi mereka yang memiliki minat mendalam di dunia jurnalistik. Menurut Ronal, melalui pelatihan ini, para peserta yang memiliki bakat di bidang tulis-menulis dapat mengembangkan minat mereka lebih jauh. "Ini adalah awal yang baik bagi siapa pun yang ingin terjun ke dunia jurnalisme atau sekadar memahami bagaimana media bekerja. Jurnalisme tidak hanya sekadar melaporkan, tetapi juga menyajikan fakta dengan tanggung jawab sosial yang besar," tutup Ronal.

Pelatihan yang berlangsung interaktif ini menjadi wadah pembelajaran sekaligus diskusi mengenai peran penting media dalam menjaga keterbukaan informasi di era digital.( Ainah)