Didit Handoko: Pelindo Siapkan Pelabuhan Trisakti untuk Menopang Pariwisata dan IKN
Banjarmasin, KALSELBABUSSALAM.COM — Didit Handoko, Branch Manager Trisakti PT Pelindo Multi Terminal Banjarmasin, menegaskan kesiapan perusahaannya dalam mendukung perkembangan pariwisata dan penguatan infrastruktur terkait Ibu Kota Negara (IKN). Menurutnya, semakin banyak destinasi wisata di Banjarmasin akan mendorong upaya Pelindo dalam menarik kapal pesiar untuk merapat ke wilayah tersebut.
"Ketika destinasi wisata di Banjarmasin bertambah, kami sebagai operator pelabuhan akan berupaya menarik kapal-kapal pesiar untuk singgah. Kapal-kapal ini nantinya dapat memanfaatkan atraksi wisata yang dimiliki Kalimantan Selatan," ungkap Didit usai menghadiri Forum Group Discussion (FGD) bertajuk "Transformasi Ambang Barito sebagai Destinasi Wisata Terdepan di Kalimantan Selatan" di Hotel Fugo Banjarmasin, Senin (26/8).
Ia menyebutkan, berbagai potensi wisata seperti Geopark Meratus, wisata susur sungai, dan wisata Sungai Barito dapat menjadi daya tarik bagi kapal pesiar. Namun, Didit menyoroti pentingnya kedalaman alur pelayaran untuk mendukung kapal pesiar tersebut.
"Kapal pesiar membutuhkan alur yang dalam. PT Ambapers sebagai pengelola alur pelayaran memiliki kewajiban untuk melakukan pendalaman sesuai konsesi mereka, yakni hingga kedalaman minus 7 dengan lebar 150 meter pada tahun 2029. Ini menjadi akselerasi bagi Ambapers untuk berkolaborasi dengan KSOP dan PT Pelindo dalam merealisasikan pendalaman ini," jelasnya.
Sebagai kota penyangga IKN, rencana investasi Ambapers untuk pengerukan dan pendalaman alur pelayaran menjadi krusial. Saat ini, kedalaman alur masih berada di minus 5, dan lebar alur 100 meter. Pendalaman hingga minus 7 dan pelebaran hingga 150 meter menjadi target untuk mendukung pelabuhan Trisakti sebagai penyangga IKN.
"Kami ingin memastikan bahwa pelabuhan Trisakti mampu melayani kebutuhan terkait IKN. Saat ini, kapal Roro hampir dua kali masuk setiap hari, dan kami melihat tren ini akan terus bertumbuh," ujarnya.
Selain itu, Didit juga mengungkapkan rencana pengembangan pelabuhan Trisakti di lokasi lain untuk mendukung hilirisasi dan kebutuhan sebagai penyangga IKN. Ia juga menambahkan bahwa di Tanah Bumbu terdapat dua pelabuhan strategis, yakni Pelabuhan Sungai Dua milik PT Jhonlin dan Pelabuhan Batulicin milik PT Pelindo.
"Kedua pelabuhan ini memiliki potensi untuk bersinergi dan menciptakan jalur logistik khusus menuju IKN. Jalur dari Batulicin ke IKN, misalnya, bisa menjadi jalur terdekat yang sangat strategis," tambahnya.
Menurut Didit, pengembangan Batulicin dan Sungai Dua sangat penting, mengingat posisi Kalimantan Selatan yang strategis di poros Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2, yang dilintasi oleh pelayaran nasional dan internasional. "Ini adalah peluang besar yang harus kita kembangkan," tandasnya.(Man)