Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soliditas dan Keamanan di Pusaran Pilkada Kotabaru

 


KOTABARU – KALSELBABUSSALAM.COM
Jumat pagi, 23 Agustus 2024, suasana di Lapangan Obyek Wisata Siring Laut Kotabaru dipenuhi barisan tegap aparat yang bersiap menghadapi tugas berat: mengawal Pilkada serentak 2024. Di bawah komando Kapolres Kotabaru, AKBP Doli M. Tanjung, S.I.K., Apel Gelar Pasukan untuk Operasi Mantap Praja Intan 2024 menjadi momen penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pengamanan pesta demokrasi ini.


Dalam apel tersebut, hadir sejumlah pejabat penting, mulai dari Dandim 1004 Kotabaru, Letkol Inf Deden Ika Drajat, S.A.P., M.Han, Ketua KPU Kabupaten Kotabaru Andi Muhammad Saidi, S.Sy., M.Sos, hingga Ketua Bawaslu Kabupaten Kotabaru Rony Syafriansyah, S.I.Kom. Mereka datang bukan hanya sebagai tamu, tetapi sebagai bagian integral dari sinergi yang diharapkan mampu menjaga kelancaran Pilkada di Bumi Saijaan.


Kapolres AKBP.Doli M. Tanjung dalam sambutannya menegaskan komitmen Polda Kalsel untuk menjamin stabilitas dan keamanan selama proses Pilkada berlangsung. Dengan kekuatan 6.466 personel Polri ditambah 2.146 anggota TNI dari Korem 101 Antasari, Operasi Mantap Praja Intan 2024 dipersiapkan matang untuk menjaga agar Pilkada dapat berjalan damai, tanpa gangguan berarti.

Lebih dari sekadar apel rutin, kegiatan ini menjadi penanda pentingnya soliditas antarinstansi dalam menghadapi tantangan besar Pilkada. Dengan jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) mencapai 233.602 jiwa yang tersebar di 551 TPS di Kabupaten Kotabaru, pengamanan menjadi isu krusial yang tak bisa diabaikan.


“Soliditas adalah kunci,” tegas AKBP Doli M. Tanjung. Ia mengimbau seluruh pihak untuk merapatkan barisan, memastikan bahwa setiap tahapan Pilkada berjalan aman, damai, dan kondusif. Dengan 570 personel Polres Kotabaru, dibantu oleh TNI, Linmas, serta tambahan kekuatan dari Polda Kalsel, Kapolres optimis Pilkada 2024 akan berlangsung sesuai rencana.


Apel berakhir, tetapi tanggung jawab untuk mengawal demokrasi di Kotabaru baru saja dimulai. Semua mata kini tertuju pada bagaimana soliditas ini diterjemahkan di lapangan, menjaga agar pesta demokrasi ini tidak ternodai oleh konflik.

(Ainah).